Israel Tuding Inggris Muluskan Resolusi PBB

redaksi
2 Min Read
Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu gestures as he speaks during a press conference at the defense ministry in the Israeli coastal city of Tel Aviv on Friday, July 11, 2014. Netanyahu said he will not cave in to international pressure to stop a military offensive in the Gaza Strip. He told a news conference Friday that Israel will continue its offensive until rocket fire out of Gaza is halted. (AP photo/Gali Tibbon, Pool)

SUARAMASJID.com| Yerussalem–Israel menuduh Inggris diam-diam memainkan ‘peran utama’ dalam mendorong Resolusi Dewan Keamanan PBB yang mengecam permukiman Israel.

“Inggris dan Israel tidak setuju pada pemukiman, tapi resolusi ini berbahaya bagi Israel dan penyebab perdamaian dengan cara yang tidak ada hubungannya dengan pemukiman,” kata seorang pejabat.

The Telegraph, Rabu (28/12), melaporkan, perdana Menter Israel Benjamin Netanyahu memutuskan untuk tidak bertemu dengan Perdana Menteri Britania Raya, Theresa Mary May di KTT Davos bulan depan. Sikapnya tersebut menanggapi dugaan permainan Inggris dalam resolusi tersebut. Selain itu, pada perayaan Natal kemarin, duta besar UK di Tel Aviv juga menerima hardikan Netanyahu.

Akhir-akhir ini, Israel sudah melakukan perang kata-kata dengan pemerintahan Obama setelah munculnya resolusi itu. Awlanya, mencegah berkonfrontasi dengan May, yang merupakan pendukung kuat Israel. Tapi setelah menemukan dugaan peran Inggris dalam mengarahkan resolusi, yang pertama kali dilansir Haaretz, ada kemungkinan Israel akan mencari pembalasan diplomatik lebih lanjut.

Resolusi ini awalnya diajukan oleh Mesir pada Kamis (22/12) lalu, namun Israel mengklaim bahwa Inggris membantu dalam konsultasi dengan Palestina. Setelah Mesir mengundurkan diri dari resolusi setelah mendapat tekanan dari Netanyahu, Inggris diduga mendorong Selandia Baru untuk menghidupkan kembali itu dan membawanya ke forum pemberian suara pada Jumat (23/12).

Para pejabat Israel mengatakan, Inggris tidak memberitahu mereka bahwa Inggris bergerak maju pada resolusi, meskipun Inggris terkenal menentang pemukiman. Kantor Luar Negeri Inggris belum mengomentari klaim tersebut. Sementara Selandia Baru mengatakan, pihaknya memutuskan untuk mengambil resolusi sendiri dan tidak di bawah tekanan dari negara-negara lain. [FR]

 

⇒ Kunjungi dan Dapatkan Berita Seputar Masjid dengan Cepat di ⇒ GOOGLE NEWS ⇐

Share This Article
Translate »