SUARAMASJID.com| Washington–Laman situs web kampanye Trump direvisi, setelah seorang reporter menanyakan kampanye Presiden Donald Trump tentang larangan Muslim di Amerika Serikat dalam konferensi pers, Gedung Putih.
Selama konferensi pers, salah seorang reporter dari ABC Cecilia Vega mempertanyakan kepada Juru Bicara Gedung Putih Sean Spicer mengapa situs web itu masih memuat laman yang berisi pelarangan Muslim ke AS sepenuhnya.
Padahal Gedung Putih sudah membantah anggapan bahwa perintah eksekutif Trump yang memblokir perjalanan (ke AS) dari enam negara berpenduduk mayoritas Muslim adalah bagian dari kampanye larangan Muslim tersebut.
“Saya tidak mengetahui apa yang ada di situs kampanye. Anda harus bertanya kepada mereka,” kata Spicer, dikutip Independent, Senin (8/5).
Lalu beberapa menit kemudian pernyataan yang ada di laman bahwa “Donald J Trump menyerukan pelarangan total dan lengkap terhadap umat Islam memasuki AS sampai perwakilan negara kita dapat mengetahui apa yang sedang terjadi” menghilang. Sedangkan hasil tangkapan layar dari Wayback Machine menunjukkan bahwa halaman itu masih ada pada pagi harinya.
Dalam kampanye presidennya, Trump berulang kali menegaskan akan memberlakukan pelarangan imigrasi Muslim. Bahkan ia juga pernah mengatakan akan mempertimbangkan untuk membekukan masjid dan mendirikan sebuah kantor khusus untuk mendata Muslim.
Akan tetapi Spicer pada konferensi pers Senin kemarin menegaskan bahwa maksud Trump bukan melarang Muslim. Melainkan memastikan setiap orang yang datang ke AS memiliki motif yang benar.
Bagaimanapun, beberapa hakim di AS memandangnya berbeda. Seorang hakim federal di Maryland menyebutkan bahwa pelarangan yang diberlakukan sejak Maret lalu tersebut merupakan bukti bahwa Trump memiliki sentimen agama.
Sedangkan menurut Jaksa Agung Hawaii, yang menahan pelarangan tersebut menilai perintah eksekutif tersebut seperti tanda lampu neon pelarangan Muslim. “Saya tidak menyalahkan jika Presiden Trump salah secara politik, tapi kami menyalahkannya karena salah secara konstitusional,” katanya. [FR]