SUARAMASJID| Jakarta–Setelah batal digelar di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Timur, Presidium Alumni 212 akhirnya menggelar Kongres Nasional Alumni 212 di Wisma Persaudaraan Haji Indonesia (PHI), Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Kamis hingga Jumat, 30 November – 1 Desember 2017.
Ketua panitia kongres, Ustaz Bernard Abdul Jabbar menyatakan, meski mendapatkan halangan, kongres tersebut tetap bisa berjalan dengan lancar. “Alhamdulillah dalam waktu 1 hari kami panitia akhirnya mengadakan rapat mendadak dan mencari solusi,” tuturnya saat sambutan.
Tempat yang semula direncanakan, kata Bernard, membatalkan sepihak dengan alasan terkait jaringan listrik. “Tetapi alhamdulillah dengan pindahnya kita kesini (Wisma PHI), kita mendapatkan hikmah yang luar biasa. Jarak kita ke Monas tempat Reuni Akbar 212 semakin dekat, sehingga memudahkan teman-teman peserta kongres dari daerah,” ungkapnya.
Bernard menyatakan, kongres tersebut tidak ada agenda yang akan merugikan negara. “Katanya ada yang membiayai kami, saya katakan tidak, katanya ada yang menunggangi, yang ‘menunggangi’ kita adalah Allah SWT” imbuhnya.
Tetap berjalannya acara tersebut, menurutnya, adalah bukti bahwa karunia Allah memang ada. “Yang ikut hari ini menginap kurang lebih sebanyak 350 orang dari berbagai daerah,” sebutnya.
Selain itu, sambungnya, kongres tersebut justru akan menghasilkan sesuatu untuk negeri ini. “Justru kita bantu pemerintah memberikan solusi bagi negeri ini,” tandas Bernard.
Acara yang bertema ‘Mempererat Ukhuwah Menuju Kebangkitan Islam di Indonesia’ ini dihadiri banyak ulama dan tokoh diantaranya KH Cholil Ridwan (BKsPPI), KH Maksum Bondowoso, Amien Rais (Pembina Presidium Alumni 212), Taufiq Ismail (Penyair senior), KH Nasir Zein (Imam Jumat Aksi 212), KH Muhammad al Khaththath (Sekjen FUI), KH Misbahul Anam (Ketua Reuni Akbar 212), Natalius Pigai (mantan Komisioner Komnas HAM), Buni Yani dan beberapa tokoh yang lain. [FR]