Upaya Masyarakat agar Terhindar dari Kesenjangan Ekonomi Akibat Covid 19

redaksi
8 Min Read

Oleh : Aini Nur Fakhriyah (Semester 6 STEI SEBI)

Virus Covid 19 yang terhitung sudah beberapa bulan ini muncul di Wuhan. Kemudian menyebar keberbagai Negara didunia, termasuk di Indonesia. Covid 19 ini masuk ke Indonesia sekitar di awal bulan Maret, yang bermula hanya dua orang yakni anak dan seorang ibu, kemudian berlanjut hingga ribuan hingga saat ini. Pada saat ini sekitar 6.575 pasien pada tanggal 19 april 2020 ini, dengan korban meninggal akibat virus Covid 19 ini sekitar 582 jiwa dan juga pasien yang sembuh sekitar 686 orang sampai pertanggal 19 April 2020, sedangkan untuk jumlah PDP sekitar 15.646 orang dan ODP 18.883 orang.

Masyarakat dihimbau untuk melakukan sosial distancing sejak virus Covid 19 ini sudah menginjak banyak kasus, upaya pemerintah dalam menangani dan mencegah agar tidak banyak yang terkena akibat virus ini salah satunya dengan sosial distancing. Dengan sosial distancing ini masyarakat diharapkan untuk mematuhi agar tidak ada lagi korban yang bertambah. Sosial distancing yang dengan maksud menjaga jarak yang dianjurkan oleh pemerintah ini maka diharapkan masyarakat membatasi aktivitas yang tidak penting di luar terutama menghindari tempat-tempat keramaian, terutama tempat-tempat yang banyak dikunjugi orang seperti tempat-tempat wisata. Tidak hanya tempat-tempat  wisata masyarakat juga diharapkan dapat membatasi ditempat-tempat umum yang ramai lainnya, berhati-hati di tempat transportasi, untuk sementara dulu untuk tidak mengadakan pertemuan-pertemuan banyak orang apalagi sampai berkumpul diluar dengan jumlah yang banyak.

Pemerintah tidak hanya menerapkan sosial distancing, tetapi juga baru-baru ini menerapkan PSBB. Kota-kota besar terutama daerah JABODETABEK yang menerapkan PSBB seperti Jakarta yang terlebih dahulu menerapkan aturan PSBB ini, lalu juga ada kota Depok dan Bekasi karena ada aturan dari  pemerintah Jawa Barat. Dengan adanya PSBB ini, masyarakat lebih lagi menerapkan sosial distansingnya karena PSBB merupakan pembatasan sosial berskala besar, yang awalnya mandiri dilakukan atas kesadaran sendiri, sekarang lebih ditekankan, PSBB merupakan pembatasan kegiatan tertentu penduduk pada suatu wilayah yang terkontaminasi atau terindentifikasi untuk mencegah adanya sebuah penyebaran attau kontaminasi penyakit, salah satu penyelenggaraan ini dengan kekarantinaan di wilayah yang terindentifikasi tersebut, selain karantina di rumah juga karantina rumah sakit dan daerah wilayah.  Sama halnya dengan sosial distancing, PSBB juga diharapkan dapat mengurangi dan mencegah penyebaran virus Covid 19 ini. PSBB juga pembatasan, meliputi dengan peliburan sekolah, pembatasan kegiatan keagamaan, dan juga pembatasan kegiatan tempat dan fasilitas-fasilitas umum, dalam pemenkes dilaksanakan sekitar 14 hari karena masa inkubasi virus Covid 19 dan atau waktu bisa diperpanjang apabila terdapat keadaan yang semakin parah.

Akibat adanya sosial distancing dan PSBB maka dibeberapa daerah yang menerapkan aturan ini, juga karena beberapa perusahaan yang menerapkan Work From Home dan juga Stay At Home, otomatis akan mengalami perlambatan ekonomi lebih lambat dari biasanya. Bahkan beberapa sektor yang mengalami  dampak negative akibat adanya virus Covid 19 ini, Menurut Mentri Keuangan Sri Mulyani ada beberapa sektor yang mengalami tekanan terhadap dampak Covid 19 yaitu : sektor rumah tangga, sektor korporasi, sektor keuangan pada sektor rumah tangga mengalami penurunan akibat dari masyarakat yang sementara tidak beraktifitas diluar rumah sehingga daya beli menurun, dan sektor UMKM. 

Selain beberapa sektor tersebut yang mengalami dampak tekanan, ada juga sektor yang paling parah dampak negatif  yaitu sektor pariwisata. Menurut Wishnutama sektor pariwisata mengalami tekanan paling tertekan.  Karena memang sektor pariwisata yang meliputi tempat-tempat wisata dan rekreasi, travel, perhotelan dan restoran, dan lain-lain yang termasuk dalam sektor pariwisata menjadi pemenuhan yang tidak terlalu wajib dan juga banyak terdapat beberapa banyak orang untuk bertemu sehingga banyak masyrakat tidak mendatangi baik dari lokal maupun mancanegara. Sehingga hal inilah yang menjadi dampak tekanan paling terkena akibat Covid 19.

Untuk mengurangi dampak Covid 19 pemerintah melakukan berbagai-bagai usaha untuk menanggulangi dampaknya tetapi juga perlu kerja sama dengan masyarakat. Apalagi ada beberapa perusahaan sampai melakukan PHK kepada karyawannya. Ada beberapa upaya menguranggi dampak ekonomi yang menurun pada sektor pariwisata yaitu melakukan kerja sama ke beberapa hotel untuk menjadi tempat istirahat para tenaga medis karena selain itu juga agar mereka lebih dekat dengan rumah sakit yang menanganii wabah virus covid 19 ini. Juga dengan memberikan perhatian pemberitahuan agar tidak melakukan PHK terhadap karyawan dan juga pemerintah memberikan dukungan dan koensasi kepada berupa bahan pokok kepada pekerja informal yang terkait destinasi wisata yang ditutup wilayahnya.

Ada beberapa gerakan seperti Indonesia Destinasiku dengan harapan tetap menitikbertakan dalam seamless convenience, added, value. Upaya lainnya yaitu dengan diskon pesawat. Pada sektor UMKM yang didomisili oleh masyarakat usaha mikro kecil menengah yang juga ikut penyubang kemajuan perekonomian Negara, kontribusi pada Gross Domestic Product (GDP) hingga 56,7 % dan pada pademi virus Covid 19 ini mengalami dampak tekanan. UMKM mengalami tekanan akibat dapat terganggu mengalami kegiatan usaha akibat adanya penurunan pemasukan akibat Covid 19 ini.      

Ada beberapa upaya pelaku bisnis mikro kecil menengah melakukan berbagai upaya yang dilakukan masyarkat salah satunya beralih jenis usaha yaitu beralih ke pembuatan masker dan pembuataan APD, hal ini akibat ketersedian masker medis yang mahal dan sulit ditemui, dan ditambah usaha yang biasa mengalami penurunan sehingga berakhir pembuatan masker dan APD juga minat yang dibutuhkan tinggi, hal ini juga didukung oleh Kementrian Koperasi dan UKM siap membantu para koperasi dan UMKM yang ingin beralih usahanya dalam memproduksi APD, Masker Kain, atau bahkan Handsanitizer dengan jaminan kertersediaan produk, bahan baku, dan akses untuk memproduksinya.

Namun memang tidak semua bisa melakukan pealihan bisnis karena kementian koperasi dan UKM tidak memiliki teknis kesehatan kopetensi. Tetapi juga hal ini tidak menyulut masyarkat dalam berinisiatif dalam mengurangi dampak ekonomi akibat pademi Covid 19 ini, mereka banyak yang memproduksi masker kain. Banyak juga pembuatan sabun diisfektan dan handsanitizer secara mandiri dan cukup laris karena peminatan yang cukup banyak dengan harga yang terjangkau bila UMKM yang memproduksinya. Bisa kita lihat juga banyak UMKM online yang memperkenalkan untuk menjual secara online beberapa online shop juga memproduksinya.

Upaya lainnya yaitu ada beberapa masyarakat yang menjual makanan secara online yang tetap bertahan karena adanya Stay At Home sehingga keinginanan untuk makan  makanan ringgan hingga berat masih bisa menjadi andalan masyarakat dengan jaminan bisa terjamin kebersihannya.inisiatif lainnya dilakukan masyarakat dengan menjual makan-makan sehat dengan bisnis makanan sehat karena kesadaran bisnis yang meningkat, cukup memberikan permintaan makanan sehat. Indonesia yang notabennya Negara rempah-rempah yang banyak yang menjaga kestaminaan tubuh dengan herbal, peluang inilah banyak dimanfaatkan masyarakat untuk menanam tanaman herbal yang akan peminatan akan herbal cukup tinggi yang bisa dijadikan jamu-jamuan.

Hal itulah ditengah pademi Covid 19 kemudian adanya sosial distancing, PSBB, Work From Home, Stay at Home, juga diliburkannya anak  sekolah yang berdampak pada berlambatnya perekonomian sehingga banyak sektor yang menagalami tekanan, tetapi dibalik itu banyak upaya inisiatif masyarakat dalam mengurangi dampak ekonomi akibat Covid 19 ini dengan berbagai upaya seperti pengalihan bisnis hingga beralih bisnis yang berkaitan dengan kesehatan. Hal itu juga perlu kerja sama bersama  baik antara pemerintah dengan masyarakat, maupun yang lainnya.[]

⇒ Kunjungi dan Dapatkan Berita Seputar Masjid dengan Cepat di ⇒ GOOGLE NEWS ⇐

TAGGED:
Share This Article
Translate »