JAKARTA, SM—Satu dekade berkiprah di ranah kemanusiaan, baik lokal maupun global, Aksi Cepat Tanggap (ACT) mendapatkan perhatian dunia. The Statistical, Economic, and Social Research and Training Centre or Islamic Countries (SESRIC) mengundang ACT untuk mengirimkan duta-duta kemanusiaan terbaiknya dalam “Emergency and Disaster Medical Services Training Programme”.
Secara khusus SESRIC yang bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan Turki (Saglik Bakanligi) serta Turkish Cooperation and Coordination Agency (TIKA) mengundang 15 orang duta kemanusiaan ACT untuk mengikuti program tahunan tersebut selama dua pekan, 28 Februari – 11 Maret 2016, di International Urla Emergency Disaster Training and Simalation Center, Kota Urla, Provinsi Izmir, Turki.
“Tentu ini sebuah kehormatan untuk Indonesia, tak hanya ACT. Sebab selama ini tiap kali menjejakkan kaki di ranah bencana level global, kami selalu membawa nama Indonesia. Merah putih berkibar dan dikenal sebagai lambang negeri ini di lokasi-lokasi bencana di belahan dunia lain seperti di Gaza, Somalia, Suriah, Filipina, Cina, Nepal, Myanmar dan banyak negara lain,” ucap Presiden ACT, Ahyudin di kesempatan konferensi pers acara “Doa & Pelepasan Team Medical Emergency Training”, di Menara 165, Kamis (25/2).
Melalui proses seleksi yang ketat, ACT bersama Masyarakat Relawan Indonesia (MRI)–wadah para relawan kemanusiaan seluruh Indonesia, memilih 15 relawan kemanusiaannya yang berasal dari latarbelakang dokter, perawat, first aider dan relawan psikososial untuk menjadi wakil ACT sekaligus Indonesia, dalam program pelatihan intensif selama dua pekan itu.
Nantinya, usai pelatihan berskala internasional rampung diikuti, 15 relawan tenaga medis ACT akan kembali ke Indonesia membawa sertifikasi internasional sebagai medical emergency team berstandar dunia. [FR]