SUARA MASJID | Moskow–Rusia telah menyaksikan rekor peningkatan jumlah masjid dalam beberapa dekade terakhir. Bahkan, jumlahnya naik 60 kali lipat dalam 3 dekade terakhir.
Berbicara di Forum Muslim Internasional XIX di Moskow, Wakil Kepala Administrasi Kepresidenan Rusia, Magomedsalam Magomedov, menjelaskan bahwa ini merupakan hal yang pertama kali terjadi dalam sejarah Negeri Beruang Putih.
“Pada tahun 1991, negara ini hanya memiliki 120 masjid yang beroperasi dan sekarang ada lebih dari 7.000 masjid,” kata Magomedov dalam forum tersebut dikutip Russia Today, Kamis (14/12/2023).
Wakil kepala administrasi kepresidenan juga mengatakan bahwa setiap tahun, hingga 25.000 Muslim Rusia melakukan ibadah haji ke kota suci Mekah, yang dikenal sebagai haji.
“Sebanyak 350.000 umat Muslim dari Rusia telah melakukan hal ini selama 30 tahun terakhir,” tambahnya.
Di era Soviet, Islam dikontrol dengan ketat, sama seperti agama-agama lainnya, dan jumlah ulama Muslim yang diakui secara resmi relatif kecil. Uni Soviet juga mempunyai sejumlah besar ulama Islam yang tidak diakui.
Setelah runtuhnya Uni Soviet, kebebasan beragama menjadi hak konstitusional di Rusia, yang menyebabkan kebangkitan Islam bersama dengan agama lain, terutama Kristen Ortodoks.
Moskow secara konsisten membela pandangan keagamaan umat Islam selama terjadinya aksi pembakaran Al Quran. Ini berbeda dengan apa yang terjadi di beberapa negara Nordik, di mana kitab suci umat Islam itu beberapa mendapatkan aksi perusakan.
Insiden seperti ini telah menuai protes dari umat Islam baik di negara-negara Nordik maupun di luar negeri. Di sisi lain, pihak berwenang di negara-negara tersebut biasanya mengutuk tindakan tersebut, sambil berargumentasi bahwa tindakan tersebut dilindungi oleh undang-undang kebebasan berekspresi.
Mengomentari perkembangan tersebut, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada saat itu bahwa menghasut kebencian agama adalah “sebuah kejahatan” dan bahwa Rusia akan selalu menjunjung pendirian ini.[fat]