SUARAMASJID.com| Jateng–Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menantang para aktivis Muhammadiyah yang bergerak di ranah social-keagamaan untuk memindahkan prostitusi Sunang Kuning di Semarang dengan pendekatan yang bijak.
Hal itu disampaikan Gubernur Ganjar seusai pimpinan Muhammadiyah melaporkan dan meminta Pemprov Jateng mengatasi hal tersebut. Namun, di luar dugaan, Ganjar justru balik menantang aktivis muda Muhammadiyah Jateng untuk terlibat menyelesaikan kasus itu sesuai dengan tradisi Muhammadiyah.
“Saya tantang kepada Muhammadiyah 10 tahun memindahkan praktik prostitusi dari Sunan Kuning,” ujar Ganjar yang menghadiri acara Rapat Kerja Wilayah Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik dan Pendidikan Politik Kader Muhammadiyah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah, Minggu (4/12).
Menurut Ganjar, prostitusi merupakan permasalahan yang sudah lama bercokol di masyarakat tapi sulit dihilangkan sekaligus. Sehingga pemerintah membutuhkan peranan elemen masyarakat, seperti halnya Muhammadiyah, yang sukses dalam mengubah salah satu pusat prostitusi di Surabaya menjadi pusat kekuatan ekonomi.
Ganjar menyadari bahwa tugas itu sangat berat dilaksanakan. “Tempat prostitusi dan pelaku-pelaku yang bekerja di situ tidak mudah dihilangkan. Butuh pendekatan secara terus-menerus. Itu pun tidak menjamin dapat mengatasinya,” kata dia seperti diunggah suaramuhammadiyah.id.
Pelatihan kapasitas skill individu para pekerja seks, kata Ganjar, dapat menjadi solusi tepat dalam menangani masalah prostitusi. Ketika sulit memindahkan prostitusi, cara lain adalah bagaimana membuat orang tak mendatanginya.
“Capacity Building itu penting dilakukan, terutama kepada orang-orang yang datang. Kalau sulit menghilangkan lokalisasi, bagaimana caranya agar orang-orang tidak mendatangi lokalisasi,” kata dia. [FR]