MEDAN, SM– Indonesia krisis pemimpin masa depan. demikian pernyataan disampaikan oleh Chandra Syuhada Sinaga SE MM, yang juga Ketua Wilayah Jaringan Pemuda Remaja Masjid Indonesia (JPRMI) Provinsi Sumatera Utara (19/2).
Salah satu penyebab krisis adalah persoalan narkoba sudah sangat menggurita dan telah merusak remaja dan pemuda Indonesia. Hal tersebut merupakan persoalan yang sangat serius karena bila dibiarkan maka Indonesia akan mengalami lost generation.
“Bisa dibayangkan apa yg terjadi 20 – 30 thn yang akan datang ketika generasi sekarang teracuni oleh narkoba. Bisa jadi ini adalah skenario global untuk melemahkan Indonesia sehingga dimasa depan kita kehilangan daya saing dengan negara2 lain. Untuk itu perlu adanya perhatian khusus dari pemerintah terhadap remaja dan pemuda”, ungkap Chandra disela-sela persiapan Musyawarah Kerja Nasional JPRMI ke 3 tahun 2016.
Chandra meminta kepada pemerintah untuk lebih memperhatikan remaja dan pemuda Masjid atau rumah ibadah lainnya. “Mereka itu selalu meng-create dan membiayai kegiatan sendiri tanpa ada bantuan dari pemerintah. Seharusnya Pemerintah lebih memperhatikan mereka karena kegiatan-kegiatannya yang positif dan kreatif. Di masjid itu banyak anak muda yang berkumpul mulai dari anak sekolah, mahasiswa maupun anak putus sekolah, jadi lebih komplit,” jelas Pembina FKAPMEPI Pusat ini.
“Untuk mempersiapkan pemimpin yang bermoral, berkarakter dan berakhlak mulia JPRMI akan meluncurkan Gerakan Nasional Ayo Ke Masjid,” sambung Chandra.
Disinggung tentang pemilihan ketua umum PP JPRMI pada Muktamar tgl 26-28 Februari mendatang di Bandung, Chandra menjelaskan semua ada mekanismenya. Jika ditanya kesiapan menjadi Ketua Umum JPRMI, Ketua Alumni SMAN 2 Tebing Tinggi ini mengatakan sebagai kader JPRMI diajarkan untuk selalu siap ditempatkan di posisi apapun. “Kalau memang anak Medan dipercaya untuk memimpin JPRMI, ya kita harus siap menjalankan amanah,” candanya sambil tersenyum. [FR]