Universitas Singaperbangsa Karawang akan Bangun Masjid Senilai 56 Milyar Rupiah

redaksi
3 Min Read

SUARA MASJID | Rektor Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) Prof. Dr. Ade Maman Suherman menyebut, pihaknya bakal melanjutkan pembangunan Mesjid Al Haddi di Kampus 2 Unsika Jalan Lingkar Luar Tanjungpura Desa Margasari, Kecamatan Karawang Timur, Kabupaten Karawang, Jawa Barat yang tertunda.

Pencanangan pembangunan masjid megah kampus UNSIKA 2 diproyeksikan bakal menelan biaya hingga 56 Milyar rupiah.

Secara simbolis peletakan batu pertama mesjid Al Haddi dilakukan tanggal 15 Maret 2018 lalu oleh Ahmad Heryawan, Gubernur Jawa Barat waktu itu.

Meski panitia mesjid sebelumnya telah bekerja maksimal dan berhasil mengumpulkan dana Rp 406 juta, namun rencana pembangunan masjid ini telah lebih dari empat tahun belum juga terwujud.

“Insya Allah dengan ijin Allah SWT, kita akan lanjutkan menyelesaikan mesjid Al Haddi UNSIKA 2 ini,” kata Rektor Unsika Prof. Dr. Ade Maman Suherman, saat memberi arahan kepada panitia pelaksanaan pembangunan masjid ini, Jumat 20 Oktober 2023 di Gedung Rektorat dilansir sinfonews.com.

Rektor Unsika menjelaskan, kelanjutan pembangunan masjid ini akan dilakukan secara mandiri dengan menggandeng para donatur.

“Karena tahun 2024 esok untuk Unsika 2 sudah direncanakan membangun ruang belajar dan sarana olahraga, maka pembangunan masjid Al Haddi akan dilakukan dengan cara mandiri. Mungkin di tahun kemudian bisa untuk dianggarkan,” ungkap Rektor.

Pembangunan mesjid Al Haddi Unsika 2 ketua panitianya dipercayakan kepada Wakil rektor bidang umum dan Keuangan, dengan melibatkan tokoh elemen kampus dan alumni Unsika. Keberadaan Mesjid Al Haddi nantinya diperuntukan bagi internal Unsika dan masyarakat umum.

Dikonfirmasi soal ini, Koordinator Manageman Kontruksi, Laila Zohra menjelaskan, bangunan megah mesjid Al Haddi akan dibuat tiga lantai, dengan menampilkan unsur kearifan lokal Kabupaten Karawang.

Bentuk atapnya terpisah segitiga, dengan dua menara tinggi, sebagai simbol keagungan. Secara karakter, warna mesjid ini akan mengikuti warna khas Unsika, yaitu merah maroon.

Laila Zohra menyebut, pembangunan mesjid garapannya ini terkendala struktur tanah dilokasi pembangunan yang merupakan tanah basah, sehingga untuk pondasinya harus dibuat lebih dalam, berbentuk bangunan panggung, Minggu 22 Oktober 2023.

“Secara hitungan matematika, hampir 35 persen dari total anggaran sekira Rp 56 miliar rupiah, nantinya akan dihabiskan untuk membangun pondasi,” kata Laila, seiring menjelaskan, di tahap awal pembangunan mesjid ini diprediksi bakalan menelan anggaran yang tak kurang dari 17 milyar rupiah, pungkasnya. [fat]

⇒ Kunjungi dan Dapatkan Berita Seputar Masjid dengan Cepat di ⇒ GOOGLE NEWS ⇐

Share This Article
Translate »