Ustadzah Mumpuni, Dakwah dari Kampung Hingga ke Luar Negeri

Kisah inspiratif datang dari da’iah yang pernah menjuarai lomba Aksi Asia di Indosiar. Adalah Ustadzah Mumpuni Handayayekti, dakwah merupakan aktivitas yang dilakoninya sejak kecil.

redaksi
3 Min Read

SUARA MASJSID | Jakarta–Kisah inspiratif datang dari da’iah yang pernah menjuarai lomba Aksi Asia di Indosiar. Adalah Ustadzah Mumpuni Handayayekti, dakwah merupakan aktivitas yang dilakoninya sejak kecil. Bermula dari menjadi da’i cilik saat kampanye calon bupati Cilacap, sejak saat itu Mumpuni mulai dikenal masyarakat setempat.

Man jadda wajada. Demikian kira-kira kata-kata yang tepat untuk menggambarkan bagaimana perjuangan Ustadzah Mumpuni menjadi muballighah kondang. Berkat doa, jerih payah dan pengorbanannya, wanita kelahiran Cilacap 27 September 1995 itu kini menikmati hasil kerja kerasnya selama ini. Adalah latarbelakang keluarganya yang bukan berasal dari kalangan berada membuat Mumpuni kecil ikut membantu orang tuanya jualan es keliling.

Keliling kampung menjajakan es lilin, rutin dilakukan Mumpuni setelah pulang sekolah. Rasa iri terkadang ada, ketika melihat teman seusianya asyik bermain. Namun rasa iri itu pupus seketika pulang ke rumahnya. Melihat kondisi rumahnya yang nyaris ambruk saat itu membuatnya sadar. Dengan kesehariannya berjualan es saat itu, justru membuatnya berani berinteraksi dengan siapapun.

Karena kebiasaannya pula yang suka bercermin sambil berbicara, dengan didukung ayahnya yang membantu menyusun narasi bahan ceramahnya, berhasil mengantarkan Mumpuni menjadi seorang penceramah kondang. “Bapak saya bukan kyai dan ibu saya hanya ibu rumah tangga, lalu saya belajar berani ngomong depan orang. Dari situ mulai komunikasi sama orang,” ujarnya dilansir gontornews.com.

Jika dulu nyaris tak pernah bermain, karena sibuk membantu keluarga mencari nafkah, kini Ustazah Mumpuni tak cuma berkeliling Indonesia. Sejumlah kota mancanegara seperti Hong Kong dan Taiwan sudah pernah dijejakinya. “Dulu saya harus dewasa pada saat masih kecil. Sekarang mainnya ke Taiwan dan paling banyak ke Hongkong,”tandasnya.

Berbahasa Jawa ngapak menjadi ciri khas yang mengantarnya hingga ke Hong Kong dan Taiwan. Adalah bahasa Jawa Ngapak merupakan bahasa Jawa yang digunakan untuk percakapan sehari-hari masyarakat yang tinggal di sejumlah kabupaten di wilayah eks karsidenan Banyumas seperti Kabupaten Cilacap, Purbalingga, Banyumas, dan Banjarnegara.

Acara pernikahan, sunatan, maulidan dari kampung ke kampung adalah panggungnya saat itu. Berkat kecanggihan teknologi, ceramahnya dari panggung ke panggung itu kerap divideokan dan diunggah ke Youtube dengan jutaan reviewer. Isi ceramahnya yang berkutat seputar kehidupan masyarakat akar rumput disertai dengan komedi membuat masyarakat Indonesia khususnya Jawa Timur mudah mengerti.

Mumpuni juga digemari masyarakat karena kepandaiannya menyelipkan jokes-jokes ringan dan pandai mengubah bait-bait syair lagu hits milik Didi Kempot menjadi pesan-pesan penuh dakwah. Berbeda dengan dai kondang televisi, Mumpuni justru lebih sering ceramah di kampung-kampung seperti di acara pernikahan dan acara masyarakat lainnya.

Uniknya lagi meski belasan tahun sudah menjadi penceramah, tapi pendakwah yang pernah menjuarai Akademi Sahur Asia atau AKSI Asia pada tahun 2017 lalu itu, tak tahu berapa jumlah honor yang diterimanya. Karena semua diserahkan kepada kedua orangtuanya. [fat]

⇒ Kunjungi dan Dapatkan Berita Seputar Masjid dengan Cepat di ⇒ GOOGLE NEWS ⇐

Share This Article
Translate »