Ustaz Erick Yusuf, Sajikan Dakwah dengan Kreativitas

Jalan hidup manusia memang tidak ada yang tahu kelak akan seperti apa. Seperti halnya musisi lain yang banting setir menekuni dunia dakwah, Ustaz Erick Yusuf atau yang akrab disapa Kang Erick ini pun demikian.

redaksi
4 Min Read

SUARA MASJID | Jakarta–Jalan hidup manusia memang tidak ada yang tahu kelak akan seperti apa. Seperti halnya musisi lain yang banting setir menekuni dunia dakwah, Ustaz Erick Yusuf atau yang akrab disapa Kang Erick ini pun demikian. Ya. Sebelum menjadi seorang pendakwah, pria kelahiran Bandung, 1971, ini adalah seorang musisi dan penulis lagu yang andal.

Ketika ditanya mengapa jalan dakwah dipilihnya, mantan musisi DKSB di bawah pimpinan almarhum Harry Roesli itu menjawab, baginya da’i adalah penyeru kebaikan dan siapa saja bisa menjadi penyeru kebaikan melalui profesinya masing-masing. Misalnya seorang hakim berdakwah memastikan kebenaran, penulis berdakwah dengan tulisan dan masih banyak cara lain yang bisa dilakukan oleh setiap Muslim untuk berdakwah.

Musisi yang kini aktif sebagai pendakwah ini pun memiliki caranya sendiri dalam berdakwah. Untuk menunjukkan bahwa Islam itu indah, dan bisa masuk ke dalam gaya hidup kekinian, melalui lembaga iHAQi yang didirikannya sejak tahun 2006 itu, Kang Erick fokus berdakwah dengan cara-cara kreatif dan mengikuti tren kekinian, namun tetap menjaga agar remaja tidak keluar dari jalur syariat.

Cara-cara syiarnya pun beragam. Selain tausiyah di berbagai majelis taklim, masjid, pesantren, perusahaan, televisi dan radio, juga lewat musik. Bersama grup iHAQi Nasyid, Kang Erick telah menelurkan beberapa lagu antara lain ‘We Are Muslim’, ‘Alhamdulillah’, ‘Tombo Ati’ versi bahasa Sunda dan bersama seorang musisi jazz, Dwiki Dharmawan, belum lama ini Kang Erick merilis lagu “Sholehkanlah” pada Rabu (6/4/2022).

Selain itu, kandidat doktor UIKA Bogor itu, juga membina SMP Kreatif iHAQi Boarding School, yang dirintis sejak tahun 2017. Pendirian Pesantren Kreatif iHAQi ini bermula dari permasalahan banyaknya santri yang belum mengenal dan menguasai digital media di zaman serba teknologi seperti sekarang. Melihat keadaan memilukan tersebut ia bersama dengan Ustadz Irfan berinisiatif untuk memprakarsai berdirinya pesantren digital iHAQi dengan visi Agamis, Universal, dan Kreatif.

Adapun tujuan Pesantren Kreatif iHAQi ini, bukan sekedar belajar seperti sekolah SMP biasa. Namun, untuk membangun para santri agar mempunyai mimpi dan visi yang jelas setelah lulus. Sehingga, para orangtua mudah untuk membimbing dan mengarahkan anak menggapai mimpi. Lewat pesantren ini pula, Pembina SMP Kreatif iHAQi Boarding School itu bercita-cita melahirkan generasi muda yang berorientasi Rabbani, berwawasan luas cakrawala, berkemampuan FAST (Fathanah, Amanah, Shiddiq, Tabligh) dan berakhlak mulia.

Untuk itu pesantren modern yang berlokasi di Bandung, Jawa Barat itu didesain cukup berbeda dari pesantren pada umumnya. Di pesantren ini para santri akan belajar tahfidz Qur’an dan pemahaman-pemahaman kreatif seperti broadcasting, sosial media dan pemahaman digital lainnya agar kelak mereka mampu berdakwah secara lebih universal. Uniknya lagi pesantren ini setiap tahun rutin mengadakan program beasiswa bagi para santri yatim dan dhuafa untuk mengikuti program pesantren digital entrepreneurship.

Program gratis tanpa dipungut biaya ini diperuntukkan bagi 10 santri dan diutamakan ikhwan usia tingkat SMP/SMA/setara, dengan memiliki hafalan Al-Qur’an minimal satu juz. Melalui program ini mereka akan mondok di pesantren selama satu tahun dengan materi yang diajarkan meliputi kurikulum pesantren, kurikulum digital, dan kurikulum entrepreneurship. Selain pembelajaran tatap muka, juga ada kegiatan tambahan meliputi workshop dan field trip sebagai penunjang program bea santri tersebut. [fat]

 

⇒ Kunjungi dan Dapatkan Berita Seputar Masjid dengan Cepat di ⇒ GOOGLE NEWS ⇐

Share This Article
Translate »