Kekuatan Shalat Jumat

redaksi
5 Min Read

Catatan Jum’at, 25 November 2016

Oleh: Fathurroji NK

Jumat, 25 November 2016. Surat berkop Kepolisian Republik Indonesia tepatnya dari Polda Metro dilayangkan ke Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI). Saat itu, bertepatan pada rapat pekanan MUI di hari Selasa, 22 November 2016.

Saat jumpa pers dengan wartawan di Kantor MUI, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) MUI, Salahuddin Al-Ayubi, membenarkan adanya surat dari kepolisian yang meminta fatwa  soal hukum shalat Jumat dan doa bersama di jalan raya.

Begini ungkapan Salahuddin kepada wartawan, “Ya, ada surat dari Polda Metro yang mempertanyakan bagaimana pandangan hukum Islam dalam hal melaksanakan shalat Jumat dan dzikir di jalan raya.”

Surat bersampul coklat, dalam bayangan saya, itu menjadi menarik dikaji karena seperti diketahui bersama, nanti pada 2 Desember 2016 akan digelar ‘Aksi Super Damai’ mengutip pernyataan Habib Rizieq Syihab saat jumpa pers di AQL Center terkait Aksi Bela Islam Jilid III. (18/11)

Pertemuan dihadiri oleh 76 Ormas yang dikoordinasi oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF-MUI) menjadi penegasan bahwa Aksi Damai Jilid III akan tetap dilaksanakan pada Jumat Kubro, 2 Desember 2016 yang sekaligus sebagai awal masuk 2 Rabial Awal 1438H.

Polri menunggu hasil dari MUI terkait Fatwa MUI shalat Jumat di jalanan. Hari berganti hari, hampir sepekan Fatwa itu juga belum nampak dari MUI. Memang, untuk memutuskan Fatwa, MUI harus membahasnya dengan secara hati-hati dan harus melibatkan ulama yang berkompeten. Tidak bisa fatwa dibuat dengan tekanan, apalagi menyesuaikan ‘pesanan’ kelompok tertentu.

Dalam jumpa pers, Ketua MUI bidang Fatwa, Khusaimah Y Tango mengatakan MUI menegaskan dalam mengeluarkan fatwa tidak bisa di bawah tekanan atau pesanan pihak manapun. Sehingga, ia menegaskan, tidak bisa fatwa MUI didesak untuk dipercepat. Fatwa itu berlaku umum. Jangan karena tekanan-tekanan membuat kita tidak bisa obyektif.

Tak kunjung ada Fatwa MUI soal shalat Jumat di jalanan, tiba-tiba tersiar kabar datangnya dari Kedubes arab Saudi yang menjelaskan, “Islam itu boleh salat di mana saja. Di hutan, di gurun, karena semua tempat di bumi sudah disucikan. Tapi kalau di jalan itu dianjurkan tidak, karena tidak lazim,” ujar Dubes Arab Saudi untuk RI, Osamah Mohammed al-Shuibi saat jumpa pers di kantor kedubes Arab Saudi, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (24/11).

Statemen Kedubes keluar disela-sela kunjungan Wakapolri Komjen Pol Syafruddin di Kedubes Arab Saudi, Jalan MT Haryono. Sontak saja, polemik liar pun bermunculan di media massa, terutama di sosial media. Pernyataan Kedubes menjadi topik menarik yang dilontarkan netizen untuk ‘menjawab’ soal Polda Metro kepada MUI tentang shalat Jumat di jalanan.

Terlepas dari tempat di mana akan digelar shalat Jumat. Penulis hanya berpesan kepada pribadi yang dhaif ini dan para pembaca yang budiman untuk terus meningkatkan ukhuwah Islamiyah. Meningkatkan kualitas keimanan dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Shalat Jumat sebenarnya momentum besar bagi umat Islam untuk menggalang ukhuwah Islamiyah. Saat itulah umat Islam berkumpul di masjid-masjid untuk mendengarkan tausiyah yang disampaikan oleh khatib. Momentum sekali dalam sepekan ini hendaknya menjadi kekuatan umat Islam untuk meningkatkan ukhuwah Islamiyah.

Untuk itu, Yuk…kita laksanakan shalat Jumat dengan tidak asyik tidur, karena ada sebagian umat Islam yang menggunakan kesempatan shalat Jumat untuk beristirahat, tapi sebagian juga ada yang tetap istiqomah mendengarkan materi khatib.

Bagi sebagian kita yang tidak pernah ke majelis taklim, hari Jumat menjadi hari yang penuh hikmah. Kapan lagi kita mendengarkan tausiyah keagamaan dalam sepekan kalau kita hanya sempat di hari Jumat saja. Karena itu mari pergunakan waktu sebaik-baiknya dengan mendengarkan dan memahami isi khutbah sang khatib, kita mengambil ilmu dari isi khutbah. Syukur-syukur, kita bisa menambahnya dengan hadir di majelis taklim di hari-hari yang lain.

Semoga shalat Jumat yang kita laksanakan menjadi amal shaleh kita yang diterima oleh Allah dan menjadi bekal kita untuk menghadap-Nya. Jumat Berkah. Amien ya Rabb. []

 

 

 

⇒ Kunjungi dan Dapatkan Berita Seputar Masjid dengan Cepat di ⇒ GOOGLE NEWS ⇐

Share This Article
Translate »